Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Orang-orang Pilihan

Orang-orang Pilihan

Abu Huraira r.a meriwayatkan salah satu wasiat Nabiyullah SAW, “Manusia itu ibarat tambang kebaikkan ataupun keburukkan sebagaimana tambang emas dan perak. Manusia-manusia pilihan di zaman jahiliyah juga akan menjadi manusia-manusia pilihan di zaman Islam”.

Arti dari sabda Rasulullah tersebut adalah jika engkau memang berbakat sebagai pejalan spiritual dan pencari kebenaran, maka datangnya Islam adalah kabar gembira bagimu. Engkau akan menyambutnya dengan suka cita dan mengikuti risalah-risalah yang dibawa oleh Nabi-Nya. Tapi jika hatimu cenderung pada kegelapan dan selalu menutup diri dari kebenaran, maka tiada beda antara zaman jahiliyah dan zaman Islam bagimu. Engkau akan tetap pada posisimu dan selalu setia pada kebodohanmu. Hatimu yang sekeras batu cenderung menolak apapun yang disampaikan oleh Rasul-Nya.

Orang-orang pilihan adalah mereka yang memahami benar bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara. Kesadaran itu akan menuntunya untuk selalu belajar mengenai kehidupan abadi yang hanya dapat diperoleh melalui ilmu-ilmu agama. Kesadaran tiu akan membawanya menuju pencerahan dalam perjalanan spitiualnya.

Manusia-manusia pilihan yang dimaksud Rasul SAW adalah mereka yang ketika Allah SWT menciptakan ruh-ruh di zaman azali telah mempunyai kecenderungan selalu menuju arah cahaya. Di alam materi, ruh-ruh tersebut menjadi manusia-manusia yang selalu mencari kebenaran-kebenaran sejati.  Allah ta’Ala menciptakan ruh-ruh dalam keadaan bergerombol-gerombol. Arwah-arwah dalam kelompok itu akan saling mengenal di dunia. Kelompok yang terpisah akan saling mengingkari dan tidak mengenal satu sama lain.

Ketahuilah bahwa berkumpulnya ruh-ruh dalam sebuah kelompok itu dalam konteks yang spiritual. Aku ilustrasikan sebagai contoh : Nabi Ibrahim a.s  pada mulanya hidup dengan ayahnya, tapi ketika jelas bahwa ayahnya adalah musuh Allah, Nabi Ibrahim segera melepas diri darinya. Gambaran itu menunjukkan bahwa ruh Nabi Ibrahim dan ayahnya pernah saling bertemu di zaman Allah belum menciptakan alam materi, tetapi ruh keduanya tidak berada dalam satu kumpulan yang sama.

Dapat engkau pastikan jika dirimu sekarang berkumpul dengan orang-orang sholeh sampai ajal menjemput, itu menunjukkan bahwa sejak masa pra keabadian ruhmu telah bersama dalam satu gerombolan dengan arwah-arwah orang yang sholeh. Jika demikian, maka sudah barang tentu ruhmu dan arwah-arwah orang yang sholeh itu berada dalam satu mata rantai dengan sekumpulan-sekumpulan yang lebih besar ruh-ruh yang telah dipilih Allah SWT untuk menyampaikan risalah-risalah-Nya, yakni ruh para Nabi dan Rasul.

Di dunia ini para wali dan orang-orang yang telah disingkapkan hijabnya oleh Allah dapat menelusuri hal-hal seperti itu. Imam Abu Hamid al Ghazali menceritakan bahwa pada suatu ketika beliau teringat pernah terlibat dalam perdebatan denga Nabi Musa a.s di zaman azali. Dalam pertemuannya di alam ruhani itu beliau ditertawakan dengan sayang oleh Nabi Musa sebab sang Nabi merasa kewalahan melayani argumen-argumen logika agama dari Imam al Ghazali.

Begitulah keadaan alam ruhani, disana ruh-ruh telah ditetapkan dan dikumpulkan menurut kecenderungan karakter dan kadar kebaikannya. Jika karakter salah satu ruh adalah hijau, di dunia ia akan cenderung bergerak ke arah warna hijau. Jika karakter ruhmu merah, di dunia engkau akan menyukai warna merah dan lebih senang berada dalam kumpulan warna merah. Orang-orang kafir akan menolak orang-orang yang beriman dan orang-orang beriman akan menyingkir dari orang-orang kafir.    



Ust. Yusron Mudzakkir
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger